Thema: Hari Tuhan sudah dekat
Hari TUHAN merupakan hari penghakiman Tuhan di akhir zaman, hal ini menunjukkan sikap Tuhan atas segala tindakan dosa yang sudah berlangsung selama ini. Zefanya mengungkapkan penghukuman yang dahsyat dari hari TUHAN yang hebat itu di dalam kitabnya, ketika segala sesuatu di dunia ini digoncangkan dengan kemusnahan pada hari TUHAN (Zefanya 1:2-3; 14-18). Hari TUHAN yang akan terjadi pada akhir zaman menunjuk kepada kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya. “Maksud Tuhan Yesus Kristus akan datang kedua kalinya ialah: untuk mengadili umat manusia dan dengan kuasa-Nya Ia memperbarui seluruh kosmis.
Orang percaya diingatkan bahwa kedatangan Kristus sebagai Hakim harus didahului oleh kehancuran yang bersifat kosmis. Kedua benda penerang yaitu matahari dan bulan akan menjadi gelap, bintang-bintang juga akan jatuh dari langit, dan umat manusia pun akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Kedatangan Tuhan Yesus itu tidak ada yang mampu meramalkan kapan terjadi, sehingga banyak orang yang takut dengan hal ini. Misalnya : Sekte Kuil Rakyat (Peoples Temple) yang merasa takut akan hari Tuhan ini, maka pemimpin sektenya yang bernama Jim Jones mengajak anggota jemaatnya untuk melakukan bunuh diri massal pada tanggal 18 Nopember 1978, sehingga korban yang meninggal dari sekte ini mencapai 914 orang. Orang yang takut dengan datangnya akhir zaman semakin bertambah, mereka mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri di gereja.
Tentu saja kita harus pahami bahwa kedatangan Kristus kedua kali tidak sama seperti kedatangan Alien (makhluk luar angkasa) dalam kisah fiktif manusia modern, yang kedatangannya sangat membahayakan karena bertujuan untuk menyerang dan menghancurkan kehidupan dan peradaban umat manusia karena memiliki pengetahuan dan teknologi yang lebih canggih. Makna kedatangan Kristus sama sekali berbeda secara esensial dengan kedatangan Alien. Walaupun keduanya memiliki kemiripan yaitu kedatangannya membawa malapetaka berupa hukuman dan yang menghancurkan dan membinasakan. Namun perbedaannya adalah kedatangan Alien dalam kisah fiktif manusia modern semata-mata akan membawa malapetaka yang tidak bertujuan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
Namun kedatangan Kristus yang kedua kalinya tidaklah demikian, Dia datang bukan semata-mata demi menghancurkan kehidupan umat manusia, melainkan akan mengadili seluruh umat manusia agar mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya.
Kedatangan Kristus yang digambarkan seperti kedatangan Alien membuat umat manusia hidup dalam ketakutan dan kehilangan pijakan spiritualitasnya, Ketakutan manusia modern ini sebenarnya merupakan ekspresi krisis yang menggoyahkan nilai-nilai iman dan eksistensi hidup yang telah menjauh dari relasi personal dengan Allah yang hidup. Mereka kehilangan sikap iman yang percaya akan pemeliharaan dan pertolongan Allah dalam kehidupan riil.
Keberlangsungan hidup dipandang oleh manusia modern sebagai hasil dan prestasi dalam membangun peradaban dan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Kehidupan manusia modern semakin goyah karena terus menerus diterpa oleh berbagai krisis moral, rasa tidak aman dan konflik. Sehingga umat manusia kini terus bergumul tentang kemana mereka harus pergi menyelamatkan diri jika planet bumi ini tidak lagi menjadi tempat aman untuk berteduh dan menghayati makna kehidupan. Dalam konteks pergumulan yang demikian, yang dipikirkan manusia modern bukan berlindung kepada Allah, melainkan berusaha mencari tempat yang aman di planet lain.
Sebaliknya iman Kristen menghayati bahwa makna keselamatan dan keberlangsungan kehidupan yang kekal akan terwujud apabila manusia mampu menghayati kehadiran dan pertolongan Allah. Sehingga kedatangan Kristus yang kedua kalinya (Hari Tuhan) bukanlah hal yang menakutkan, karena tujuan utama kedatangan Kristus yang kedua adalah untuk menciptakan langit dan bumi baru (Wahyu 21:1) sehingga umat Allah dapat mengecap Syalom Allah.
Apa yang sedang kita lakukan saat ini menjelang hari Tuhan? Sedang terlalu sibukkah kita dengan urusan dunia, sibuk dengan toko, bisnis, dan pekerjaan kita demi sesuap nasi? Setelah waktu-waktu bekerja yang padat dan melelahkan apakah kita sibuk mencari hiburan bagi diri sendiri, sementara Allah diabaikan? Atau justru hidup kita penuh dengan ketakutan dan kegelisahan menunggu hari Tuhan ?
Ada dua kesalahan yang sering terjadi menyangkut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali/hari Tuhan? Kesalahan pertama: adalah adanya orang-orang yang berusaha menghitung waktu kedatangan Tuhan Yesus dengan menafsirkan arti hal-hal yang bersifat simbolis di dalam Alkitab secara harfiah, padahal Alkitab sudah menegaskan bahwa Tuhan Yesus akan datang secara tiba-tiba, tak bisa kita duga. Sehingga menimbulkan rasa takut dan kegelisahan dalam hidup. Kesalahan kedua adalah sikap tidak peduli terhadap masalah kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali atau menganggap kedatangan Tuhan Yesus itu masih lama. Sehingga kita terus disibukkan dengan dunia ini sembari memikirkan bagaimana memperoleh keselamatan tanpa pertolongan Allah.
Saudara/i yang dikasihi Yesus Kristus…Dalam perikop ini, nabi Zefanya bernubuat dan menulis untuk memperingatkan bagsa Isarel yaitu Yehuda dan Yerusalem akan datangnya hukuman Allah yang disebut hari Tuhan yang hebat :
Zefanya mengingatkan kepada bangsa Israel untuk berdiam diri bersama Tuhan artinya bertobat sebab hari Tuhan akan datang. Kedatangan Hari Tuhan ini memiliki dua konsekwensi yaitu peroses pemurnian siapa yang hidup dekat dengan Tuhan akan selamat tetapi yang hidup tidak sesuai dengan kehendak Tuhan akan binasa.
Kalimat “Aku akan menggeledah” yang berarti “Aku akan mencari”. Mencari berarti “berusaha mendapatkan (menemukan, memperoleh), maka TUHAN akan menggeledah Yerusalem, kalimat ini menunjukkan sikap Allah yang serius dalam bertindak dengan mencari semua orang yang telah berbuat dosa di Yerusalem dan di mana pun mereka berada, mereka tidak dapat bersembunyi. Tuhan tidak hanya mencari manusianya tapi Tuhan juga menghancurkan semua kekayaan dan harta dari orang yang berdosa ini sebagai sumber kehidupannya tempatnya tinggal dan juga kekayaannya jadi tidak ada yang tersisa.
Zefanya juga mengingatkan kembali bahwa hari Tuhan itu akan datang, ia menggambarkan kedatangan hari Tuhan tersebut dengan suatu keadaan yang sangat mengerikan dengan memakai dua kata yang hampir sepadan artinya- tetapi saling menguatkan seperti “kesusahan dan kesulitan, kemusnahan dan pemusnahan, kegelapan dan kesuraman, berawan dan kelam” ini adalah keadaan yang terjadi terhadap dunia yang berlangsung secara bersamaan. Bahkan kota kota yang memiliki menara penjaga yang cukup hebat pun menurut ukuran manusia tidak mampu membendung kedahsatan kedatangan hari Tuhan. Dan berapa besarpun dan banyaknya harta kekayaan manusia tidak dapat menyelamatkan manusia tersebut dari hukuman yang akan datang.
Kedatangan Tuhan Yesus kembali adalah sebuah kebenaran dan janji Tuhan yang pasti digenapi, meskipun kita tidak tahu kapan dan saatnya. Dan memang bukan persoalan kita untuk menghitung menit, jam, dan hari kedatanganNya, melainkan sikap yang dituntut dari kita adalah meningkatkan spiritualitas kita dengan jalan meninggalkan dosa-dosa kita dan menjalani panggilan hidup kita dengan sebaik-baiknya, menurut kehendakNya.
Pertama: Hari Tuhan sangatlah menakutkan bagi orang-orang yang berdosa, orang-orang yang tidak hidup dalam pengharapan, selalu pesimis. Sehingga menganggap hidup ini sia-sia belaka dan segala sesuatu akan berakhir dengan kematian. Akhirnya, kita juga akan menganggap sia-sia usaha kita untuk melakukan kasih kepada sesama. Begitu dengan orang-orang yang saat ini masih hidup dan terbelenggu dengan dosa, mereka tidak menyadari kefanaan hidup dan lebih mengeraskan diri terhadap rahmat keselamatan Kristus. Mereka hidup sesuai dengan kehendaknya, hidup di dalam kekerasan, kebencian, keserakahan dan dendam, dan anehnya mereka menganggap bahwa apa yang mereka lakukan benar. Kalaupun mereka tahu bahwa yang mereka lakukan salah, mereka beranggapan bahwa hari masih panjang, untuk dapat memperbaiki diri.
Ada suatu cerita ilustrasi mengenai 3 iblis yang akan melakukan prakteknya di bumi. Lucifer, panglima iblis memberi tugas kepada 3 anak buahnya ini untuk menyesatkan manusia di bumi. Akan tetapi, sebelum mereka pergi ke bumi, Lucifer bertanya kepada ke 3 iblis ini tetang idenya untuk menyesatkan manusia, “Apa yang kalian rencanakan untuk menyesatkan manusia di bumi?”
Iblis yang pertama menjawab: “saya akan mengatakan kepada manusia bahwa Tuhan itu tidak ada.” Kemudian Lucifer menjawab: “Idemu itu tidak akan menyesatkan banyak orang, karena orang tahu Allah itu ada.” Selanjutnya iblis yang kedua menjawab: “Kalau saya, saya akan mengatakan kepada manusia bahwa neraka itu tidak ada.” Lucifer pun menjawab: “Engkau tidak akan menyesatkan banyak orang dengan ide itu, karena manusia mengakui bahwa neraka itu ada.” Selanjutnya, iblis yang ketiga menjawab: “Saya akan mengatakan kepada manusia supaya mereka jangan cepat-cepat bertobat, karena masih banyak waktu untuk bertobat.”
Kemudian Lucifer menjawab: “Bagus idemu itu, engkau akan menarik banyak manusia…. sekarang jalankanlah idemu itu….” Melihat kenyataan sekarang ini, sepertinya ide seperti ini berlaku bagi manusia. Oleh karena itu, Allah mau supaya kita tetap waspada, berjaga-jaga dan tidak membuang-buang waktu, jangan berikan waktu bagi iblis.
Mengapa hari Tuhan itu menakutkan dan menyusahkan ? Karena pada hari Tuhan, manusia akan diadili, manusia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia ini. Tidak ada yang dapat menyelamatkan/melepaskan mereka dari pengadilan Tuhan. Kekayaan, emas dan perak maupun hak-hak istimewa yang dibanggakan tidak akan dapat menyelamatkan dari api kecemburuan Tuhan, dan api ini akan menimpa semua orang tanpa pandang bulu. Bahkan seorang pahlawanpun akan menangis. Darah orang-orang berdosa/orang-orang yang tidak percaya akan tercurah seperti debu.
Kedua: Hari Tuhan akan menjadi sukacita bagi orang-orang yang percaya dan setia kepada Tuhan. Sebab Tuhan akan menjadikan langit dan bumi yang baru, sehingga manusia akan menikmati syalom Allah. Pada hari Tuhan, Ia akan memulihkan seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu, dalam penantian kita akan hari Tuhan janganlah bersifat pasif, tetapi tetaplah hidup di dalam tindakan kasih yang didasarkan pada karya penebusan Kristus. Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya. Amin