Ezer Kenegdo


Leave a comment

Renungan hari Sabtu 24 Januari 2015: Mengagumi Berkat Tuhan

Keluaran 15:1: Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi Tuhan yang berbunyi:”Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut (Dungi diendehon si Musa dohot halak Israel ma ende on di Jahowa, angka di dok nasida ma songon on: marende ma ahu tu Jahowa, ai marmulia situtu Ibana, hoda dohot parsihundulna diusophon tu bagasan laut).

Exodus 15:1 Then Moses and the Israelites sang this song to the LORD: “I will sing to the LORD, for he is highly exalted. The horse and its rider he has hurled into the sea.

Menikmati kuasa Allah memang luar biasa, sehingga kita akan mengatakan wouw….luar biasa, amazing. Sehingga ketika kita takjub melihat hal yang mengagumkan, sukacita akan terlihat juga dari wajah kita. Demikian halnya, bangsa Israel sangat bersukacita ketika mereka terlepas dari perbudakan Mesir dan dapat menyaksikan kuasa Allah yang luar biasa, di mana mereka dapat menginjak dasar laut Teberau yang kering, sementara dinding kanan dan kiri adalah laut yang menggelora namun tertahan oleh kuasa dan perintah Allah. Maka ketika mereka menyaksikan pemandangan yang amat fantastis itu, dan itulah cara Allah menyelamatkan mereka, sementara rombongan tentara Firaun tenggelam di dasar laut Teberau. Merekapun bersorak-sorai dan berseru mengagungkan nama Tuhan. Tiada henti-hentinya mereka menyanyikan ucapan syukur bagi yang Mahatinggi.

Dalam kehidupan kita juga pastilah banyak hal yang mengagumkan, yang kadang kala semua itu diluar kemampuan kita, sehingga kita tidak dapat menyembunyikan sukacita kita. Sukacita itu terlihat dalam wajah kita bahkan terlihat saat kita bernyanyi dengan penuh sukacita. Sama seperti nyanayian Kidung Jemaat menuliskan, “berkat Tuhan mari hitunglah, kau kan kagum oleh kasih-Nya, berkat Tuhan mari hitunglah, kau kan kagum oleh kasih-Nya”

Selamat pagi dan selamat beribadah besok…

 

 

 


Leave a comment

Renungan Hari Sabtu 27 Desember 2014: Tunduklah kepada Rencana Tuhan

Matius 2:13: Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata:”Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia (Asa dung laho nasida, ro ma surusuruan ni Tuhan I, diida si Josep di nipina, na mandok tu ibana: Hehe ma ho, boan ma Dakdanak I rap dohot inana I, maporus ma hamu tu tano Misir, disi ma hamu jolo, paima ro muse hatangku, ai na naeng luluan ni si Herodes do Dakdanak I, asa bunuonna).

Matthew 2:13 When they had gone, an angel of the Lord appeared to Joseph in a dream. “Get up,” he said, “take the child and his mother and escape to Egypt. Stay there until I tell you, for Herod is going to search for the child to kill him.”

Sama dengan Firaun yang takut kekuasaan masa depannya diambil orang lain, demikianlah Herodes takut kalau kekuasaannya diambil oleh Yesus. Itu sebabnya Herodes berniat untuk membunuh bayi Yesus yang lahir itu. Namun di sini kita lihat bahwa rencana jahat manusia tidak mampu menghambat rencana suci Allah untuk menyelamatkan umat-Nya, karena Allah telah berencana lain atas kehidupan Yesus. Tentulah Herodes gagal dalam melaksanakan kemauannnya sendiri, namun kehendak Tuhan yang menjadi nyata. Melalui anjuran malaikat Tuhan, maka Yusuf, Maria dan Yesus harus mengungsi ke Mesir dan hidup di negeri asing hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: ”Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”

Pertama: Tuhan tidak pernah setuju dengan orang-orang jahat yang mau menggagalkan rencana Allah, sebab Tuhan mengetahui segala isi hati setiap manusia. Sekecil apapun rencana jahat yang kita sembunyikan pastilah Tuhan mengetahuinya. Kedua: Rencana Tuhan bagi umat-Nya pastilah rencana damai sejahtera/rencana yang baik, oleh karena itu tetaplah tunduk kepada rencana Tuhan.

Selamat pagi dan selamat beribadah besok di Minggu terakhir pada tahun 2014…


Leave a comment

Ringkasan Khotbah Minggu 16 Nopember 2014

Nas: Zefanya 1:7+12-18 (Hari Tuhan sudah dekat)

Hari TUHAN merupakan hari penghakiman Tuhan di akhir zaman, hal ini menunjukkan sikap Tuhan atas segala tindakan dosa yang sudah berlangsung selama ini. Zefanya mengungkapkan penghukuman yang dahsyat dari hari TUHAN yang hebat itu di dalam kitabnya, ketika segala sesuatu di dunia ini digoncangkan dengan kemusnahan pada hari TUHAN (Zefanya 1:2-3; 14-18). Hari TUHAN yang akan terjadi pada akhir zaman menunjuk kepada kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya. “Maksud Tuhan Yesus Kristus akan datang kedua kalinya ialah: untuk mengadili umat manusia dan dengan kuasa-Nya Ia memperbarui seluruh kosmis.

Orang percaya diingatkan bahwa kedatangan Kristus sebagai Hakim harus didahului oleh kehancuran yang bersifat kosmis. Kedua benda penerang yaitu matahari dan bulan akan menjadi gelap, bintang-bintang juga akan jatuh dari langit, dan umat manusia pun akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Kedatangan Tuhan Yesus itu tidak ada yang mampu meramalkan kapan terjadi, sehingga banyak orang yang takut dengan hal ini. Misalnya : Sekte Kuil Rakyat (Peoples Temple) yang merasa takut akan hari Tuhan ini, maka pemimpin sektenya yang bernama Jim Jones mengajak anggota jemaatnya untuk melakukan bunuh diri massal pada tanggal 18 Nopember 1978, sehingga korban yang meninggal dari sekte ini mencapai 914 orang. Orang yang takut dengan datangnya akhir zaman semakin bertambah, mereka mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri di gereja.

Ada dua pesan bagi kita: Pertama: Hari Tuhan sangatlah menakutkan bagi orang-orang yang berdosa, Mengapa hari Tuhan itu menakutkan dan menyusahkan ? Karena pada hari Tuhan, manusia akan diadili, manusia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia ini. Tidak ada yang dapat menyelamatkan/melepaskan mereka dari pengadilan Tuhan. Kekayaan, emas dan perak maupun hak-hak istimewa yang dibanggakan tidak akan dapat menyelamatkan dari api kecemburuan Tuhan, dan api ini akan menimpa semua orang tanpa pandang bulu. Bahkan seorang pahlawanpun akan menangis. Darah orang-orang berdosa/orang-orang yang tidak percaya akan tercurah seperti debu
Kedua: Hari Tuhan akan menjadi sukacita bagi orang-orang yang percaya dan setia kepada Tuhan. Sebab Tuhan akan menjadikan langit dan bumi yang baru, sehingga manusia akan menikmati syalom Allah. Pada hari Tuhan, Ia akan memulihkan seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu, dalam penantian kita akan hari Tuhan janganlah bersifat pasif, tetapi tetaplah hidup di dalam tindakan kasih yang didasarkan pada karya penebusan Kristus.

Selamat beribadah buat kita semua…


Leave a comment

Khotbah Minggu 16 Nopember 2014: Zefanya 1:7+12-18

Thema: Hari Tuhan sudah dekat

Hari TUHAN merupakan hari penghakiman Tuhan di akhir zaman, hal ini menunjukkan sikap Tuhan atas segala tindakan dosa yang sudah berlangsung selama ini. Zefanya mengungkapkan penghukuman yang dahsyat dari hari TUHAN yang hebat itu di dalam kitabnya, ketika segala sesuatu di dunia ini digoncangkan dengan kemusnahan pada hari TUHAN (Zefanya 1:2-3; 14-18). Hari TUHAN yang akan terjadi pada akhir zaman menunjuk kepada kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya. “Maksud Tuhan Yesus Kristus akan datang kedua kalinya ialah: untuk mengadili umat manusia dan dengan kuasa-Nya Ia memperbarui seluruh kosmis.

Orang percaya diingatkan bahwa kedatangan Kristus sebagai Hakim harus didahului oleh kehancuran yang bersifat kosmis. Kedua benda penerang yaitu matahari dan bulan akan menjadi gelap, bintang-bintang juga akan jatuh dari langit, dan umat manusia pun akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Kedatangan Tuhan Yesus itu tidak ada yang mampu meramalkan kapan terjadi, sehingga banyak orang yang takut dengan hal ini. Misalnya : Sekte Kuil Rakyat (Peoples Temple) yang merasa takut akan hari Tuhan ini, maka pemimpin sektenya yang bernama Jim Jones mengajak anggota jemaatnya untuk melakukan bunuh diri massal pada tanggal 18 Nopember 1978, sehingga korban yang meninggal dari sekte ini mencapai 914 orang. Orang yang takut dengan datangnya akhir zaman semakin bertambah, mereka mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri di gereja.

Tentu saja kita harus pahami bahwa kedatangan Kristus kedua kali tidak sama seperti kedatangan Alien (makhluk luar angkasa) dalam kisah fiktif manusia modern, yang kedatangannya sangat membahayakan karena bertujuan untuk menyerang dan menghancurkan kehidupan dan peradaban umat manusia karena memiliki pengetahuan dan teknologi yang lebih canggih. Makna kedatangan Kristus sama sekali berbeda secara esensial dengan kedatangan Alien. Walaupun keduanya memiliki kemiripan yaitu kedatangannya membawa malapetaka berupa hukuman dan yang menghancurkan dan membinasakan. Namun perbedaannya adalah kedatangan Alien dalam kisah fiktif manusia modern semata-mata akan membawa malapetaka yang tidak bertujuan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
Namun kedatangan Kristus yang kedua kalinya tidaklah demikian, Dia datang bukan semata-mata demi menghancurkan kehidupan umat manusia, melainkan akan mengadili seluruh umat manusia agar mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya.

Kedatangan Kristus yang digambarkan seperti kedatangan Alien membuat umat manusia hidup dalam ketakutan dan kehilangan pijakan spiritualitasnya, Ketakutan manusia modern ini sebenarnya merupakan ekspresi krisis yang menggoyahkan nilai-nilai iman dan eksistensi hidup yang telah menjauh dari relasi personal dengan Allah yang hidup. Mereka kehilangan sikap iman yang percaya akan pemeliharaan dan pertolongan Allah dalam kehidupan riil.
Keberlangsungan hidup dipandang oleh manusia modern sebagai hasil dan prestasi dalam membangun peradaban dan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Kehidupan manusia modern semakin goyah karena terus menerus diterpa oleh berbagai krisis moral, rasa tidak aman dan konflik. Sehingga umat manusia kini terus bergumul tentang kemana mereka harus pergi menyelamatkan diri jika planet bumi ini tidak lagi menjadi tempat aman untuk berteduh dan menghayati makna kehidupan. Dalam konteks pergumulan yang demikian, yang dipikirkan manusia modern bukan berlindung kepada Allah, melainkan berusaha mencari tempat yang aman di planet lain.

Sebaliknya iman Kristen menghayati bahwa makna keselamatan dan keberlangsungan kehidupan yang kekal akan terwujud apabila manusia mampu menghayati kehadiran dan pertolongan Allah. Sehingga kedatangan Kristus yang kedua kalinya (Hari Tuhan) bukanlah hal yang menakutkan, karena tujuan utama kedatangan Kristus yang kedua adalah untuk menciptakan langit dan bumi baru (Wahyu 21:1) sehingga umat Allah dapat mengecap Syalom Allah.
Apa yang sedang kita lakukan saat ini menjelang hari Tuhan? Sedang terlalu sibukkah kita dengan urusan dunia, sibuk dengan toko, bisnis, dan pekerjaan kita demi sesuap nasi? Setelah waktu-waktu bekerja yang padat dan melelahkan apakah kita sibuk mencari hiburan bagi diri sendiri, sementara Allah diabaikan? Atau justru hidup kita penuh dengan ketakutan dan kegelisahan menunggu hari Tuhan ?
Ada dua kesalahan yang sering terjadi menyangkut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali/hari Tuhan? Kesalahan pertama: adalah adanya orang-orang yang berusaha menghitung waktu kedatangan Tuhan Yesus dengan menafsirkan arti hal-hal yang bersifat simbolis di dalam Alkitab secara harfiah, padahal Alkitab sudah menegaskan bahwa Tuhan Yesus akan datang secara tiba-tiba, tak bisa kita duga. Sehingga menimbulkan rasa takut dan kegelisahan dalam hidup. Kesalahan kedua adalah sikap tidak peduli terhadap masalah kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali atau menganggap kedatangan Tuhan Yesus itu masih lama. Sehingga kita terus disibukkan dengan dunia ini sembari memikirkan bagaimana memperoleh keselamatan tanpa pertolongan Allah.
Saudara/i yang dikasihi Yesus Kristus…Dalam perikop ini, nabi Zefanya bernubuat dan menulis untuk memperingatkan bagsa Isarel yaitu Yehuda dan Yerusalem akan datangnya hukuman Allah yang disebut hari Tuhan yang hebat :
Zefanya mengingatkan kepada bangsa Israel untuk berdiam diri bersama Tuhan artinya bertobat sebab hari Tuhan akan datang. Kedatangan Hari Tuhan ini memiliki dua konsekwensi yaitu peroses pemurnian siapa yang hidup dekat dengan Tuhan akan selamat tetapi yang hidup tidak sesuai dengan kehendak Tuhan akan binasa.
Kalimat “Aku akan menggeledah” yang berarti “Aku akan mencari”. Mencari berarti “berusaha mendapatkan (menemukan, memperoleh), maka TUHAN akan menggeledah Yerusalem, kalimat ini menunjukkan sikap Allah yang serius dalam bertindak dengan mencari semua orang yang telah berbuat dosa di Yerusalem dan di mana pun mereka berada, mereka tidak dapat bersembunyi. Tuhan tidak hanya mencari manusianya tapi Tuhan juga menghancurkan semua kekayaan dan harta dari orang yang berdosa ini sebagai sumber kehidupannya tempatnya tinggal dan juga kekayaannya jadi tidak ada yang tersisa.

Zefanya juga mengingatkan kembali bahwa hari Tuhan itu akan datang, ia menggambarkan kedatangan hari Tuhan tersebut dengan suatu keadaan yang sangat mengerikan dengan memakai dua kata yang hampir sepadan artinya- tetapi saling menguatkan seperti “kesusahan dan kesulitan, kemusnahan dan pemusnahan, kegelapan dan kesuraman, berawan dan kelam” ini adalah keadaan yang terjadi terhadap dunia yang berlangsung secara bersamaan. Bahkan kota kota yang memiliki menara penjaga yang cukup hebat pun menurut ukuran manusia tidak mampu membendung kedahsatan kedatangan hari Tuhan. Dan berapa besarpun dan banyaknya harta kekayaan manusia tidak dapat menyelamatkan manusia tersebut dari hukuman yang akan datang.

Kedatangan Tuhan Yesus kembali adalah sebuah kebenaran dan janji Tuhan yang pasti digenapi, meskipun kita tidak tahu kapan dan saatnya. Dan memang bukan persoalan kita untuk menghitung menit, jam, dan hari kedatanganNya, melainkan sikap yang dituntut dari kita adalah meningkatkan spiritualitas kita dengan jalan meninggalkan dosa-dosa kita dan menjalani panggilan hidup kita dengan sebaik-baiknya, menurut kehendakNya.

Pertama: Hari Tuhan sangatlah menakutkan bagi orang-orang yang berdosa, orang-orang yang tidak hidup dalam pengharapan, selalu pesimis. Sehingga menganggap hidup ini sia-sia belaka dan segala sesuatu akan berakhir dengan kematian. Akhirnya, kita juga akan menganggap sia-sia usaha kita untuk melakukan kasih kepada sesama. Begitu dengan orang-orang yang saat ini masih hidup dan terbelenggu dengan dosa, mereka tidak menyadari kefanaan hidup dan lebih mengeraskan diri terhadap rahmat keselamatan Kristus. Mereka hidup sesuai dengan kehendaknya, hidup di dalam kekerasan, kebencian, keserakahan dan dendam, dan anehnya mereka menganggap bahwa apa yang mereka lakukan benar. Kalaupun mereka tahu bahwa yang mereka lakukan salah, mereka beranggapan bahwa hari masih panjang, untuk dapat memperbaiki diri.

Ada suatu cerita ilustrasi mengenai 3 iblis yang akan melakukan prakteknya di bumi. Lucifer, panglima iblis memberi tugas kepada 3 anak buahnya ini untuk menyesatkan manusia di bumi. Akan tetapi, sebelum mereka pergi ke bumi, Lucifer bertanya kepada ke 3 iblis ini tetang idenya untuk menyesatkan manusia, “Apa yang kalian rencanakan untuk menyesatkan manusia di bumi?”
Iblis yang pertama menjawab: “saya akan mengatakan kepada manusia bahwa Tuhan itu tidak ada.” Kemudian Lucifer menjawab: “Idemu itu tidak akan menyesatkan banyak orang, karena orang tahu Allah itu ada.” Selanjutnya iblis yang kedua menjawab: “Kalau saya, saya akan mengatakan kepada manusia bahwa neraka itu tidak ada.” Lucifer pun menjawab: “Engkau tidak akan menyesatkan banyak orang dengan ide itu, karena manusia mengakui bahwa neraka itu ada.” Selanjutnya, iblis yang ketiga menjawab: “Saya akan mengatakan kepada manusia supaya mereka jangan cepat-cepat bertobat, karena masih banyak waktu untuk bertobat.”
Kemudian Lucifer menjawab: “Bagus idemu itu, engkau akan menarik banyak manusia…. sekarang jalankanlah idemu itu….” Melihat kenyataan sekarang ini, sepertinya ide seperti ini berlaku bagi manusia. Oleh karena itu, Allah mau supaya kita tetap waspada, berjaga-jaga dan tidak membuang-buang waktu, jangan berikan waktu bagi iblis.

Mengapa hari Tuhan itu menakutkan dan menyusahkan ? Karena pada hari Tuhan, manusia akan diadili, manusia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia ini. Tidak ada yang dapat menyelamatkan/melepaskan mereka dari pengadilan Tuhan. Kekayaan, emas dan perak maupun hak-hak istimewa yang dibanggakan tidak akan dapat menyelamatkan dari api kecemburuan Tuhan, dan api ini akan menimpa semua orang tanpa pandang bulu. Bahkan seorang pahlawanpun akan menangis. Darah orang-orang berdosa/orang-orang yang tidak percaya akan tercurah seperti debu.
Kedua: Hari Tuhan akan menjadi sukacita bagi orang-orang yang percaya dan setia kepada Tuhan. Sebab Tuhan akan menjadikan langit dan bumi yang baru, sehingga manusia akan menikmati syalom Allah. Pada hari Tuhan, Ia akan memulihkan seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu, dalam penantian kita akan hari Tuhan janganlah bersifat pasif, tetapi tetaplah hidup di dalam tindakan kasih yang didasarkan pada karya penebusan Kristus. Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya. Amin


Leave a comment

Renungan hari Kamis 23 Oktober 2014: Jangan Berbantah Dengan Tuhan

Ayub 33:13-14: Mengapa engkau berbantah dengan Dia, bahwa Dia tidak menjawab segala perkataanmu ? Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya (Boasa ma tung manarita ho dompak ibana, ala so nialusanna ho taringot tu pambahenanna sudena? Ai gari Debata sahali, dua hali pe Ibana mangkuling, hape ndang diparateatehon jolma).

Job 33:13-14 Why do you complain to him that he answers none of man’s words? For God does speak– now one way, now another– though man may not perceive it.

Kesalehan Ayub diakui oleh Tuhan, hal ini terlihat ketika Tuhan melihat iblis menanyakan keadaan Ayub, “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub ? Tiada seorang pun di bumi ini seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan”. Akhir dari pembicaraan Tuhan dan iblis, Tuhan pun mengizinkan iblis untuk mencobai Ayub, anak-anaknya meninggal, harta bendanya habis, bahkan Ayub jatuh sakit dan menderita karena seluruh tubuhnya terkena barah yang busuk, hingga akhirnya Ayub harus duduk di tengah-tengah abu. Semua penderitaan itu tetap dihadapi Ayub dengan iman, bahkan ia berkata, “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan”.

Namun akhirnya kesombongan itu terlihat, Ayub merasa bahwa dirinya bersih, tidak melakukan pelanggaran, Ayub merasa suci dan tidak pernah melakukan kesalahan. Itulah sebabnya Elihu bin Barakheel menasihati Ayub, sebab Elihu melihat bahwa Ayub sudah menganggap dirinya lebih benar daripada Allah. Elihu menasihati agar Ayub tetap berserah kepada Tuhan, dan jangan berbantah kepada Tuhan. Memang di pasal terakhir, Ayub akhirnya mengetahui bahwa penderitaan itu diizinkan terjadi untuk meneguhkan imannya. Ayub mengatakan, “Aku tahu bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal”.

Semua kita pastilah pernah berbuat kesalahan dan dosa, oleh karena itu tidak perlu kita merasa diri bersih, suci dan tidak pernah melakukan pelanggaran. Kita harus membuang sifat yang memegahkan diri dan menjadi sombong ketika kita berhasil dan sukses. Namun, seharusnya kita harus meyakini bahwa semua yang kita peroleh adalah karena kasih karunia Allah. Sebaliknya juga ketika kita menghadapi pergumulan berat, janganlah menjauh dan berpaling dari Tuhan, tetapi kita harus semakin mendekatkan diri kepada-Nya dan selalu berseru memohon pertolongan-Nya.

Selamat pagi dan selamat berkarya untuk Tuhan…


Leave a comment

Renungan hari Rabu 22 Oktober 2014: Berserulah Kepada Tuhan

Mazmur 91:15: Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya (Jouonna ma Ahu, jadi alusanku ma ibana, sai dongananku do ibana jumpa hagogotan, paluonku do ibana, jala marmulia ibana bahenonku).

Psalm 91:15 He will call upon me, and I will answer him; I will be with him in trouble, I will deliver him and honor him.

Mazmur 91 merupakan janji perlindungan Tuhan untuk setiap orang yang percaya kepadaNya. Bagaimana caranya agar aman dalam perlindungan Tuhan ? Berseru kepada Tuhan, “Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab dan Aku akan menyertai dia”. Oleh karena itu, jangan pernah andalkan kekuatan manusia dan jangan pernah ragu-ragu untuk berseru kepada Tuhan, sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga dan melindungi kita (Lih.Maz.91:11). Apalagi manusia tidak tahu apa yang akan terjadi dalam hidup ini, seperti “ ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat “ (Lih. Pengkhotbah 9:12).

Perlindungan Tuhan sangat nyata dalam hidup kita, bahkan Ia pun tetap menyertai kita ketika dalam kesesakan, Ia meluputkan kita dari malapetaka serta memuliakan kita. Ia pun akan memberikan panjang umur serta keselamatan (Lih. Maz.91:16). Berserulah kepada Tuhan di dalam doa agar kita memperoleh jawaban, seperti Bartimeus ketika ia mendengar ada Yesus disitu, mulailah ia berseru, “ Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (Lih. Mark.10:47). Orang-orang disekelilingnya menegurnya, namun ia tetap berseru memanggil Yesus. Keteguhannya memanggil Yesus membuat ia mendapatkan hasil yaitu ia disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti berseru kepada-Nya sebab Ia adalah Tuhan kita yang Maha Kasih.

Selamat pagi dan selamat berkarya buat Tuhan….


Leave a comment

Renungan hari Selasa 21 Oktober 2014: Bahagianya Ketika Dosa Kita Diampuni

Mazmur 32:5: Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata:”Aku akana mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku (Jadi hupabotohon ma tu Ho dosangku jala ndang huhungkupi salangku; ningku do: Topotanku ma angka pangalaosingku tu Jahowa, jadi marpamuati do roham di utang ni dosangki).

Psalm 32:5 Then I acknowledged my sin to you and did not cover up my iniquity. I said, “I will confess my transgressions to the LORD”– and you forgave the guilt of my sin.

Mazmur ini merupakan pegakuan pemazmur tentang pengalamannya, ketika dia menyembunyikan dosanya dan tentang pengampunan yang diterimanya dari Tuhan, ketika dia memberitahukan dosanya. Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar daripada kebahagiaan orang yang merasa dimengerti, diterima dan dicintai kembali. Tidak ada kebahagiaan yang lebih mendalam daripada kebahagiaan orang yang mengalami bahwa Allah itu adalah kasih, bahwa Dia selalu mau mengampuni semua orang yang sungguh-sungguh menyesali dosa-dosanya. Karena ketika pemazmur “berdiam diri”, malu mengaku dosanya, tulang-tulangnnya menjadi lesu, artinya: kekuatannya merosot dan hampir tidak ada kegairahan lagi untuk hidup (bnd.Maz.31:11). Harinya dilewati hanya dengan keluh kesah. Lidahnya menjadi kering karena kelelahan dan ketakutan (bnd. Maz.22:16). Itulah gambaran dari siksaan batin yang hebat yang diderita pemazmur ketika dia menyembunyikan dosanya.

Pemazmur ini mengingatkan kita agar kita tidak menyembunyikan dosa tetapi lebih baik mengakui dosa kita kepada Tuhan. Karena ketika kita menyembunyikannya dosa, maka kita tidak merasa tenang, kita akan terus merasa dikejar oleh dosa dan rasa takut akan terus menekan hidup kita sehingga tidak ada lagi sukacita. Kita mengetahui, bahwa Allah kita adalah Maha Kasih, bahkan Ia telah mengutus Yesus Kristus ke dunia ini untuk mengampuni dosa-dosa kita. Hingga saat ini, Allah tetap menantikan domba-domba-Nya yang tersesat, dan ketika ada seorang yang kembali, Ia berlari mendapatkannya serta memeluknya dan menciumnya. Bapa melupakan dan menghapus semua dosa setiap anak-Nya yang kembali.

Selamat pagi dan selamat menerima anugerah-Nya….


Leave a comment

Renungan hari Senin 20 Oktober 2014: Berbahagialah…

Lukas 6:20: Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata:”Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah (Dungi dibereng ma angka siseanna, huhut ma didok: Martua ma hamu angka na pogos, ai dihamu do harajaon ni Debata).

Luke 6:20 Looking at his disciples, he said: “Blessed are you who are poor, for yours is the kingdom of God.

Orang miskin pastilah susah dan menderita karena secara ekonomis serba kekurangan. Tetapi mengapa Yesus mengatakan orang miskin berbahagia ? Yesus menyebutkan “berbahagia” orang-orang yang miskin dan berkekurangan. Berbahagia berasal dari kata Yunani Makarios yang arti luasnya disebut dengan “terberkati”. Orang yang terberkati pasti berbahagia sekalipun banyak masalah, bahkan menanggung beban pederitaan.

Orang-orang miskin atau orang-orang yang berkekurangan adalah mereka yang tidak dapat mengandalkan dan tidak dapat memegahkan sesuatu kepunyaan mereka, baik dalam hal jasmaniah maupun dalam hal rohaniah, sedangkan orang-orang yang sudah merasa paling rohani-kaya rohani maka mereka tidak lagi mencari Tuhan Yesus. Orang-orang miskin yang dimaksud adalah orang-orang yang hanya dengan rendah hati dapat berharap dari pertolongan Allah, kepada orang-orang seperti inilah disediakan kerajaan Allah sebab pintu menuju kerajaan Allah adalah sedemikian kecil, sehingga setiap orang yang mau masuk harus merendahkan dan membungkukkan diri untuk masuk melalui pintu itu.

Namun bukan berarti Yesus mencela kekayaan dan menyatakan kemiskinan sebagai keutamaan. Melainkan Yesus menginginkan agar orang-orang miskin tetap berharap akan kebahagiaan sekalipun hidup di dalam kekurangan dan kemiskinan. Yesus juga mau melawan pendapat yang menyatakan bahwa orang yang menjadi miskin pasti karena hukuman atas dosa-dosanya. Yesus juga tidak membenci orang-orang kaya, sebab orang kaya pun akan masuk Kerajaan Allah kalau ia tidak menjadikan kekayaannya sebagai sumber penghiburan dan jaminan hidupnya, tetapi memandangnya sebagai pemberian Allah yang dapat dipakai untuk melakukan kehendak-Nya.

Selamat pagi dan selamat memulai aktifitas dalam satu minggu ini….


Leave a comment

Renungan hari Sabtu 18 Oktober 2014: Janganlah Kamu Bodoh

Efesus 5:17: Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan (Dibahen i, unang ma gabe maoto hamu; alai antusi hamu ma, manang dia lomo ni roha ni Tuhan i).

Ephesians 5:17 Therefore do not be foolish, but understand what the Lord’s will is.

Kata bodoh berarti tidak mudah memahami, tidak mudah mengerti atau tidak dapat mengerjakan, tidak berpengetahuan atau rendah pendidikan. Bodoh dalam Alkitab tidak menunjuk kepada rendahnya IQ sesorang, bahkan sebaliknya. Sedikit sekali Alkitab memakai kata bodoh untuk menunjukkan ketidakmampuan berpikir. Namun, Alkitab menyebut mereka bodoh adalah karena mereka percaya dan menggantungkan hidup mereka kepada kekayaan mereka dan bukan kepada Tuhan. Misalnya: Orang kaya yang bodoh, yang menggantungkan hidupnya kepada kekayaannya (Luk.12:13-21), orang yang bodoh yaitu orang yang mendengar firman-Nya tetapi tidak melakukannya, sama seperti orang yang mendirikan rumah di atas pasir. Ketika hujan dan badai datang maka rubuhlah rumah itu (Mat.7:26-27). Begitu juga tentang gadis-gadis yang bodoh yang telah membawa pelita mereka, tetapi tidak membawa persediaan minyak (Mat. 25:1-13).

Paulus mengingatkan jemaat Efesus dan juga mengingatkan kita : “Janganlah kamu bodoh”. Tetapi hiduplah seperti orang arif, yang bijaksana, yang berhikmat, yang takut akan Tuhan. Orang seperti inilah yang mengerti kehendak Tuhan, ia juga akan dapat mempergunakan waktunya dengan baik, untuk Tuhan dan untuk dirinya (Pekerjaan, keluarga dan sesamanya). Dan ketahuilah, setiap orang yang melakukan kehendak Tuhan, dialah saudara Yesus (Mat.12:50).

Selamat pagi dan selamat mengikuti ibadah besok…


Leave a comment

Renungan hari Jumat 17 Oktober 2014: Tetaplah Menanti-nantikan Tuhan

Mazmur 25:1-2: Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku (Ale Jahowa, asa unang marsuraksurak angka musungku mida ahu).

Psalm 25:1-2 Of David. To you, O LORD, I lift up my soul; in you I trust, O my God. Do not let me be put to shame, nor let my enemies triumph over me.

Renungan ini adalah doa penyerahan diri seorang percaya yang hidup dalam persekutuan yang mesra dengan Tuhan dan seorang yang sadar akan dosanya, namun ia yakin bahwa kasih setia Allah melebihinya. Dalam doanya terlihat tiga hal : Pertama, Ia mengangkat jiwanya kepada Allah untuk berdoa dan seluruh perhatiannya diarahkan kepada Tuhan. Kedua, Ia percaya kepada Tuhan, ia mempercayakan dirinya sedemikian rupa kepada Allah, hingga tak mungkin lagi ia dipermalukan oleh musuh, kecuali Tuhan sendiri hilang muka, seakan-akan Ia tidak dapat membela orangnya dan para musuh beria-ria karena mereka menang terhadap Allah dan orang-Nya. Ketiga, Iapun menantikan-nantikan Tuhan, Sebab ia percaya bukan musuh yang menang tetapi Tuhan yang menyelamatkannya dari musuh.

Dalam doa, kita akan bersandar dan menanti-nantikan Tuhan dengan penuh percaya. Kita percaya bahwa Tuhan tahu keadaan kita karena Dia adalah Penjaga kita yang tidak pernah terlelap dan tertidur. Oleh karena itu, jika hingga saat ini Tuhan belum menjawab doa-doa kita, jangan kecewa dan terpaku pada keadaan. Tetaplah Menanti-nantikan Tuhan dengan berjalan dalam kebenaran dan iman.

Selamat pagi dan selamat berkarya untuk Tuhan..